Menikmati Profesi Sekretaris

Pengalaman selama menjadi sekretaris selama kurang lebih sembilan tahun, memberikan saya banyak pelajaran, ilmu bagaimana berkomunikasi yang baik dengan setiap orang.  Bagaimana saya dilatih untuk punya inisiatif dalam menyelesaikan setiap pekerjaan sesulit apapun.  Melatih kesabaran, efisiensi dan efektifitas kerja.

Seorang sekretaris dituntut untuk bisa menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu, disaat yang sama menerima telepon sambil mengetik, menulis sambil mendengarkan  detail detail instruksi atasan, mengirimkan fax sambil meneliti schedule atasan atau bergosip sambil mencatat sesuatu......hehehehe....

Kadang kadang saat bangun pagi saya bisa sangat bersemangat ke kantor, dan adakalanya malas untuk beranjak dari tempat tidur kalau ingat kemarin kena teguran dari bos.  

Senang kalau tau bos akan pergi ke luar kota atau ke luar negeri.  Lebih senang lagi kalau perginya sukur sukur lebih dari seminggu.  Padahal kalau ditinggal terlalu lama saya suka pusing dan bete karena otomatis kerjaan sedikit atau malahan kosong sama sekali.  

Senang karena saya bebas berteman dengan siapapun dari yang jabatannya manager sampai office girl/ boy.  Punya akses masuk ke semua bagian karena katanya saya adalah 'perpanjangan tangan direksi'........


Percaya atau tidak, semua menaruh respek karena jabatan 'sekretaris direksi'.  Tapi susahnya.......karena saya orang terdekat atasan, jadi susah curhat soal unek unek  ataupun masalah kerjaan.  Kadang suka kesal sekesal kesalnya, tapi bingung mau marah sama siapa? Sudah kerja semampu dan sekuat tenaga, masih saja dianggap kurang.  Pekerjaan yang diselesaikan dengan baik dianggap hal lumrah sehingga jarang diapresiasi oleh atasan, tetapi kesalahan selalu diingat malah terkadang diungkit.

Sekretaris dianggap mampu melakukan semua pekerjaan, karena biasa berhubungan dengan semua bagian.  

Ada kepuasan batin kalau semua pekerjaan dan instruksi bisa diselesaikan dengan baik walaupun jarang dipuji atasan.  Pekerjaan tidak pernah ada habisnya.  Instruksi selalu datang kapan dan dimana saja, entah itu via sms, wa, bbm atau telpon langsung, tidak peduli jam istirahatkah? Otw home kah? Atau sedang asik nonton di bioskop bareng suami.  

Itulah seni menjadi sekretaris.......yang awalnya berat untuk dijalani, tapi akhirnya jadi profesi yang menyenangkan dalam sejarah karir saya.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Surat Keluhan Kepada Pihak Bank

Kenapa Kebanyakan Sekretaris itu Perempuan ???

Suka Duka jadi Sekretaris